0

Face it and Keep Fighting!


Terkadang, ada alasan yang belum bisa kita pahami, kejadian yang belum bisa kita terima.
Hal – hal yang dikira takkan terjadi, ternyata dengan mudah dan cepat ‘bisa’ terjadi juga.
Mau kita “stay positif” “keep believe in” kalau takdir berkata sebaliknya, mau tidak mau kita harus “accept it”

Jika semua itu sudah terjadi, lebih baik mengobati diri sendiri, melepaskan beban yang ada dihati, memaafkan dan mengikhlaskan semua yang telah terjadi.

Benar, jika membuat orang tersenyum, tertawa, kita pasti akan merasakan hal itu juga.
Apalagi melakukan  hal yang bisa membuat orang yang kita sayang senang, mau seberat apapun perjuangannya, pasti ada kepuasan tersendiri didalam hati.
Walau lagi-lagi terkadang usaha kita tidak terlihat, tidak dihargai, tetapi yaa nikmati saja, setidaknya kita pernah berjuang untuk melakukan kebaikan. Gaada usaha yang sia-sia kok, hanya saja belum waktunya usaha kita dapat dipetik dan dicicip rasa manisnya. 


hidup adalah sebuah dinamika. 
Kadang kita merasa kehidupan ini berjalan seperti yang kita inginkan dan kadang kita diuji oleh cobaan demi cobaan yang membuat kita bertekuk lutut. 
Tetapi percayalah, disaat malam semakin pekat maka disaat itulah fajar akan tiba. 
So, sesungguhnya Allah sedang menyiapkan sesuatu yang indah untuk kita.

“Selalu ada pelangi setelah badai”

Life is too short to waste.
Hidup terlalu berharga untuk disia-siakan, untuk dibuang begitu saja karena bahagia adalah pilihan dan kebahagiaan sejati datang dari diri kita sendiri. Kita yang menciptakan kenyataan hidup kita, bukan orang lain. Kita yang harusnya bertanggung jawab atas kebahagiaan hidup kita.

“Cara menyingkirkan semua hal negatif dalam hidup adalah dengan memfokuskan diri pada semua hal yang kita cintai”


Seperti halnya dalam dunia percintaan,
Ketika kita menyayangi seseorang. ingat, perasaan memang tidak bisa dibohongi, tetapi bisa dikontrol kok.
Ketika kita mencintai seseorang, kita juga harus siap menerima resikonya.
Kita boleh saja mengharapkan kemungkinan terbaik, tetapi juga harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk.

“Take it or leave it”

“ Jika kamu menginginkan saya, terima saya apa adanya, perjuangkan saya. Jika tidak, silahkan pergi”


Karena hubungan itu harus terjalin secara seimbang dan selaras. Saling terjaga ego satu sama lain, bukan hanya satu pihak yang berusaha mempertahankan, bukan salah satu saja yang menjadi raja, tetapi keduanya adalah partner seimbang, saling menyayangi, menghormati, dan memahami.


Misalkan lagi untuk yang LDR,
Ketika kita sudah setuju untuk menjalani komitmen dalam suatu hubungan jarak jauh, kita harus memikirkan segala kosekuensi kedepannya. Komunikasi harus terjaga, saling percaya, dan mendukung satu sama lain. Walau harus mempersiapkan diri jika ada saatnya jarang berkomunikasi karena kesibukan masing-masing. 

Tetapi jangan hanya kita yang berinisiatif untuk mempertahankan hubungan, hubungan harus berjalan secara seimbang. Kalau hanya kita yang berusaha, berarti hanya kita yang peduli. Ketika dia tidak pernah menghubungi lagi, jangan ambil pusing, biarkan saja, itu hak dia dan hormati haknya. Kita juga memiliki hak untuk menentukan pilihan.


Untuk para perempuan, dari  buku yang pernah gue baca:
“Pria itu seperti burung.
Mereka terbang bebas ke mana pun sesuka hati.
Mereka tidak bisa di kekang.
Tapi, setinggi dan sejauh apa pun terbang,
Mereka akan kembali kesarang yang paling membuatnya nyaman.”


Jadi gausah ambil pusing dan galau berlebihan untuk masalah seperti ini.


Hakikat cinta sesungguhnya adalah memberi, bukan mengharapkan balasan. Jika kita benar-benar mencintainya, maafkanlah kesalahannya dan berharaplah kebahagiaan untuknya. Adakalanya cinta butuh pengorbanan, hargai keputusannya sekalipun itu menyakitkan. Itu haknya. 


Setidaknya kita sudah pernah berjuang, dan itu indah kok.
Jadikan pembelajaran untuk kedepannya,

Karena “ciri-ciri orang dewasa adalah selalu menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran”-Dosen Sosiologi Umum

So, apapun masalah persoalan dalam hidup kita, keep face it & keep fighting!

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top